KENAPADIANJURKAN MENULIS BASMALAH 113 KALI DI AWAL MUHARRAM-----Imam Muhammad Haqqiy an-Naziliy rahimahullah mencatatkan
BANDUNG, - Umat Islam akan kembali menyambut Tahun Baru Hijriyah di masa pandemi Covid-19. Karena itu, umat Islam tidak bisa merayakan tahun baru Islam 2021 dengan meriah seperti tahun-tahun sebelumnya. Lalu bagaimana merayakan tahun baru islam di rumah saja? Dilansir dari ada sejumlah amalan yang dapat dikerjakan umat Islam di awal Muharram 1442 Hijriyah. Di antaranya adalah menulis kalimat bismillah. Amalan ini diajarkan seorang ulama nusantara berdarah Kudus, yaitu Syekh Abdul Hamid Kudus. Dalam kitabnya yang berjudul Kanzu Al-Najah Wa Al-Surur Fi Al-Ad’iyyah Allaty Tasyrah Al-Shudur, Syekh Abdul Hamid menjelaskan bahwa orang yang menulis kalimat bismillah pada awal Muharram tidak akan tertimpa kesusahan, begitu juga keluarganya. "Menulis bismillah sebanyak 113 pada awal Muharam, yang menulis dan keluarganya tidak akan tertimpa kesusahan seumur hidupnya dan apabila ia bertemu dengan hakim yang zalim maka ia akan aman dari kejelekan atau kezalimannya," kata Syekh Abdul Hamid dalam kitabnya. merupakan kitab kumpulan doa dan amaliyah para salaf ash-shalih selaras dengan hari dan bulan Hijriyah. Dalam penyajiannya, Syekh Abdul Hamid mengutip beberapa ayat dan hadits-hadits pilihan. Ada beberapa cara untuk menulis kalimat basmalah sebanyak 113 kali tersebut, yaitu pertama, menulis bismillahirrahmanirrahim di atas kertas dengan menggunakan bahasa Arab, seperti بسم الله الر حمن الر حيم Kedua, tulisan basmalah tersebut dimulai setelah magrib atau muncul hilal bulan muda pada Muharram dan berakhir pada azan besok malam. Ketiga, menulis basmalah dalam keadaan suci, baik hadas kecil atau besar. Dianjurkan dalam keadaan berwudhu. Keempat, menulis basmalah sambil menghadap kiblat. Kelima, menutup aurat. Keenam, menutup aurat. Ketujuh, tidak berbicara saat menulis basmalah. Siapa Syekh Abdul Hamid? Ia memiliki nama lengkap Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Kudus bin Abdul Qadir al-Khathib bin Abdullah bin Mujir Kudus. Ia lahir di Makkah pada 1277 H/1860 M. Namun, ada juga yang menyebutkan lahir pada 1280 H/1863 M. Syekh Abdul Hamid Kudus tergolong ulama yang prolifik di masanya. Tercatat ada dua belas karya yang ditemukan dan beberapa yang hilang. Selain Kanzun al-Najah wa al-Surur, ada kitab lain karya Syekh Abdul Hamid yang banyak dikaji di berbagai pondok pesantren, yaitu Lataif al-Isharat Sharh Tashil al-Turuqat li Nadhm Waraqat dalam bidang kajian ushul fikih.Sebanyak113 kali, 1 Muharram di kertas, maka dirinya dan keluarganya diberikan perlindungan dari segala musibah dan keburukan selama seumur hidup Jadi yang diawali dengan bismillah hanya 113 surah. Sedangkan doa setelah menulis 113 Basmalah yaitu doa yang di dalam kitab Syawariqul Anwar, Sayid Muhammad bin Alwi Al-Maliki menyebutkan
DoaBismillah (segala hajat) ini saya dapatkan dari Guru Saya Tubagus Muhammad Machmud,Kadu Gajah-Pandeglang,14 tahun yg lalu. Dan insya Allah jika diamalkan scr ikhlas krn Allah dan dawam,akan menjadikan Hajat kita diijabah oleh Nya. Tata Laku : 1) Puasa sunnah biasa 5/7 hari
JAKARTA – Umat Islam akan kembali menyambut Tahun Baru Hijriah di masa pandemi Covid-19. Karena itu, umat Islam tidak bisa merayakan tahun baru Islam dengan meriah seperti tahun-tahun sebelumnya. Kendati demikian, ada sejumlah amalan yang dapat dikerjakan umat Islam di awal Muharram 1442 Hijriah. Di antaranya adalah menulis kalimat bismillah. Amalan ini diajarkan seorang ulama nusantara berdarah Kudus, yaitu Syekh Abdul Hamid Kudus. Dalam kitabnya yang berjudul "Kanzu Al-Najah Wa Al-Surur Fi Al-Ad’iyyah Allaty Tasyrah Al-Shudur", Syekh Abdul Hamid menjelaskan bahwa orang yang menulis kalimat bismillah pada awal Muharram tidak akan tertimpa kesusahan, begitu juga keluarganya. "Menulis bismillah sebanyak 113 pada awal Muharam , yang menulis dan keluarganya tidak akan tertimpa kesusahan seumur hidupnya dan apabila ia bertemu dengan hakim yang zalim maka ia akan aman dari kejelekan atau kedhalimannya," kata Syekh Abdul Hamid dalam kitabnya. Kanzun al-Najah wa al-Surur merupakan kitab kumpulan doa dan amaliyah para salaf ash-shalih selaras dengan hari dan bulan Hijriyah. Dalam penyajiannya, Syekh Abdul Hamid mengutip beberapa ayat dan hadits-hadits pilihan. Ada beberapa cara untuk menulis kalimat basmalah sebanyak 113 kali tersebut, yaitu pertama, menulis bismillahirrahmanirrahim di atas kertas dengan menggunakan bahasa Arab, seperti بسم الله الر حمن الر حيم Kedua, tulisan basmalah tersebut dimulai setelah magrib atau muncul hilal bulan muda pada Muharram dan berakhir pada azan besok malam. Ketiga, menulis basmalah dalam keadaan suci, baik hadas kecil atau besar. Dianjurkan dalam keadaan berwudhu. Keempat, menulis basmalah sambil menghadap kiblat. Kelima, menutup aurat. Keenam, menutup aurat. Ketujuh, tidak berbicara saat menulis basmalah. Baca juga Hasil Rukyat Hilal PBNU 1 Muharram Selasa 10 Agustus Siapa Syekh Abdul Hamid? Ia memiliki nama lengkap Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Kudus bin Abdul Qadir al-Khathib bin Abdullah bin Mujir Kudus. Ia lahir di Makkah pada 1277 H/1860 M. Namun, ada juga yang menyebutkan lahir pada 1280 H/1863 M. Syekh Abdul Hamid Kudus tergolong ulama yang prolifik di masanya. Tercatat ada dua belas karya yang ditemukan dan beberapa yang hilang. Selain Kanzun al-Najah wa al-Surur, ada kitab lain karya Syekh Abdul Hamid yang banyak dikaji di berbagai pondok pesantren, yaitu Lataif al-Isharat Sharh Tashil al-Turuqat li Nadhm Waraqat dalam bidang kajian ushul fikih. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di SiniSebentarlagi umat muslim di seluruh dunia akan memasuki bulan Muharram, bulan yang menandai masuknya tahun baru hijriyah. Di bulan muharram ini banyak umat muslim mendulang pahala melalui amaliyah-amaliyah yang diajarkan oleh ulama-ulama terdahulu, salah satunya adalah menulis lafadz Bismillah sebanyak 113 kali di awal bulan Muharram. Jakarta, NU Online Memasuki tahun baru hijriah 1443, Ning Sheila Hasina binti KH Zamzami Mahrus Lirboyo membagikan amalan menulis lafadz basmalah sebanyak 113 di awal bulan Muharram. Keutamaannya adalah mendapat perlindungan Allah SWT sehingga terhindar dari segala macam musibah dan keburukan seumur hidup. “Fadhilah itu tercatat dalam kitab Khazinatul Asrar Jalilatul Adzkar halaman 92 karya Imam Muhammad Haqqiy an-Naziliy,” terang putri dari Pengasuh Pesantren Al-Baqarah Lirboyo, Kediri, Jawa Timur itu di akun Instagram-nya sheilahasina, Senin 9/8/2021. Adapun praktiknya, dilakukan dalam keadaan rapi dan suci sembari menghadap kiblat. Ia juga menganjurkan untuk dikerjakan dengan tenang alias tanpa bicara, diniatkan untuk membentengi diri dari musibah serta memperoleh manfaat dengan mengambil keberkahan dari lafadz basmalah dan bulan Muharram. “Menulisnya Bismillahirrahmanirrahim itu hendaknya dilakukan dengan tulisan Arab tepat pada 1 Muharram,” beber Ning Sheila. Dengan mengutip kalam Syekh Muhyiddin Zadah dalam kitab Hasyiyah Tafsir Al-Baidlawiy juz pertama halaman 45 yang diriwayatkan oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz ra, dia menyatakan bahwa menulis itu hendaknya memanjangkan huruf Ba’, memperjelas gerigi pada huruf Sin, dan membulatkan huruf Mim dalam lafadz basmalah sebagai bentuk pengormatan kepada Al-Qur’an. “Waktu menulisnya boleh sejak adzan Maghrib ketika sudah muncul hilal bulan muda hari pertama pergantian tahun sampai waktu Maghrib besoknya,” jelas Ning Sheila. Kemudian, tambah dia, dilanjutkan dengan memanjatkan doa sebagai berikut اللهمّ انّى اسألك بفضل بسم الله الرحمن الرحيم وبحقّ بسم الله الرحمن الرحيم وبهيبة بسم الله الرحمن الرحيم وبمنزلة بسم الله الرحمن الرحيم ارفع قدري ويسّرلى امري واشرح صدري يامن هو كهيــعص حمعسـق المّ المّص المر حـم الله لااله الاهو الحيّ القيّوم بسرّ الهيبة والقدرة وبسرّ الجبروت والعظمة اجعلنى من عبادك المتّقين واهل طاعتك المحـبّين وارزقنى علمانافعا ياربّ العالمين وصلّى الله على سيّدنامحمّد وعلى آله وصحبه وسلّم “Doanya diambil dari kitab Ittihaful Amajid Binafaisil Fawaid karya Abu Munyah As-Syakunjiy,” sambungnya. Lebih lanjut, terkait jumlah penulisannya, ia mengambil keterangan dari Imam Muhammad as-Syarbiniy al-Khathib dalam kitab Tafsir as-Sirajul Munir, yakni karena jumlah surat dalam Al-Qur’an ada 114 surat, dan surat-surat tersebut semuanya diawali dengan Bismillahirrahmanirrahim, kecuali satu surat, yaitu At-Taubah. Maka yang ditulis hanya 113 saja. “Jadi yang mengawali dengan bismillah hanya 113 surat,” tandas Ning Sheila. Kontributor Syifa Arrahmah Editor Musthofa Asrori