Nahberikut kita simak pengertian dan fungsi dari 4 jenis komunikasi, yaitu: 1. Komunikasi Berdasarkan Penyampaian. Menurut cara penyampaiannya, komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu lisan dan tulisan. Komunikasi secara lisan didefinisikan sebagai jenis komunikasi yang terjadi secara langsung atau bertatap muka dengan lawan bicara tanpa ada
Gaya komunikasi adalah cara seseorang berinteraksi dengan cara verbali dan para verbali, untuk memberi tanda bagaimana arti yang sebenarnya harus dipahami atau dimengerti untuk mendapatkan respons atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula. Gaya komunikasi dipengaruhi situasi yang dihadapi. Setiap orang akan menggunakan gaya komunikasi yang berbeda-beda ketika mereka sedang gembira, sedih, marah, tertarik, atau bosan. Begitu juga dengan seseorang yang berbicara dengan sahabat baiknya, orang yang baru dikenal dan dengan anak-anak akan berbicara dengan gaya yang berbeda. Gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respons atau tanggapan tertentu dalam situasi tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan bergantung pula pada maksud si pengirim dan harapan dari penerima. Berikut definisi dan pengertian gaya komunikasi dari beberapa sumber buku Menurut Sendjaja 1996, gaya komunikasi adalah perilaku komunikasi yang dilakukan seseorang dalam suatu organisasi yang bertujuan untuk mendapatkan feedback dari orang lain terhadap pesan organisasional yang disampaikan. Menurut Suranto 2011, gaya komunikasi merupakan seperangkat perilaku antarpribadi yang ter-spesialisasi digunakan dalam suatu situasi tertentu. Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respons atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan bergantung pada maksud dari sender dan harapan dari receiver. Menurut Allen, dkk 2006, gaya komunikasi adalah cara seseorang dapat berinteraksi dengan cara verbali dan para verbali, untuk memberi tanda bagaimana arti yang sebenarnya harus dipahami atau dimengerti. Aspek dan Tipe Gaya Komunikasi Menurut Allen, dkk 2006, terdapat beberapa aspek dalam gaya komunikasi, yaitu Dominan, komunikator dominan dalam berinteraksi. Orang seperti ini cenderung ingin menguasai pembicaraanya. Dramatic, dalam hal berkomunikasi cenderung berlebihan, menggunakan hal-hal yang mengandung kiasan, metafora, cerita, fantasi, dan permainan suara. Animated Expresive, warna dalam berkomunikasi, seperti kontak mata, ekspresi wajah, gesture dan gerak badan. Open, komunikator bersikap terbuka, tidak ada rahasia sehingga muncul rasa percaya diri dan terbentuk komunikasi dua arah. Argumentative, komunikator cenderung suka berargumen dan agresif dalam berargumen. Relaxed, komunikator mampu bersikap positif dan saling mendukung terhadap orang lain. Attentive, komunikator berinteraksi dengan orang lain dengan menjadi pendengar yang aktif, empati dan sensitif. Impression Leaving, kemampuan seorang komunikator dalam membentuk kesan pada pendengarnya. Friendly, komunikator bersikap ramah tamah dan sopan saat sedang menyampaikan pesan kepada penerima pesan. Precise, gaya yang tepat dimana komunikator meminta untuk membicarakan suatu konten yang tepat dan akurat dalam komunikasi lisan. Sedangkan menurut Cangara 2008, terdapat empat tipe dasar yang digunakan untuk menggambarkan gaya komunikasi seseorang, yaitu a. Komunikaasi Pasif Seseorang dengan komunikasi pasif ini tidak pernah membela diri sendiri. Jika seorang komunikator pasif, mereka akan menghindari untuk mengungkapkan pikiran, perasaan dan opininya. Ketika seseorang mengekspresikan perasaan sendiri dengan cara meminta maaf yang terkadang diabaikan oleh orang lain. Bahkan sebagai komunikator pasif, seseorang akan mengizinkan orang lain untuk mengambil keuntungan dengan melanggar hak-hak diri sendiri. Akibatnya, seseorang dengan tipe seperti ini akan merasa cemas, terjebak dan putus asa karena dirinya berada di luar kendali hidup. Perilaku seseorang dengan tipe ini membiarkan orang lain untuk mendominasi. Komunikator pasif ini dapat menjadi komunikator yang lebih kuat dengan menegaskan dirinya sendiri. b. Komunikasi Agresif Seseorang dengan tipe ini akan tetap mempertahankan diri sendiri secara langsung namun terkadang berperilaku tidak pantas. Komunikasi verbalnya terkesan melecehkan dan melanggar hak orang lain. Pribadi agresif juga berasal dari rasa rendah diri yang dilampiaskan dalam bentuk dominasi kekuasaan. Sebagai komunikator agresif, seseorang mencoba untuk mendominasi dan mengancam, sering mengkritik dan menyalahkan lemahnya orang lain untuk mendapat kekuasaan. Bahasa tubuhnya terlihat sombong dan cepat marah kalau tidak sesuai dengan keinginan. Sebagai hasilnya, si Agresif ini akan dijauhi orang lain dan merasa lepas kendali. Komunikasi agresif melibatkan manipulasi, mereka akan membuat orang lain melakukan apa yang mereka inginkan dengan menginduksi rasa bersalah atau menggunakan intimidasi. c. Komunikasi Pasif-Agresif Seseorang dengan tipe ini tidak berhubungan langsung dengan masalah. Mereka tampaknya tidak memiliki masalah dengan orang lain, sedangkan secara tidak langsung mengekspresikan kemarahan Anda dan frustasi. Sebagai komunikator Pasif-Agresif, seseorang ini menggunakan sarkasme, penolakan dan bahassa tubuh yang membingungkan. Komunikator ini, menghindari konfrontasi langsung, namun berupaya untuk mendapatkan bahkan melalui manipulasi. Mereka sering merasa tidak berdaya dan kesal. Mereka sering mengatakan ya ketika mereka benar-benar ingin mengatakan tidak. Pasif-Agresif komunikator sering sarkatis dan berbicara tidak baik tentang orang-orang di belakang punggung mereka. d. Komunikasi Tegas Seorang komunikator dikatakan kuat jika memiliki tipe ini. Jika seorang komunikator tegas, maka mereka akan efektif menyatakan pikiran dan perasaan secara jelas dan hormat. Mereka menangani masalah tanpa melanggar atau mengasingkan orang lain. Mereka cenderung memiliki sehat harga diri yang tinggi. Sebagai komunikator tegas, bahasa tubuhnya pun tenang, kontrol diri dan mendengarkan aktif. Jenis-jenis Gaya Komunikasi Menurut Tubbs dan Moss 2008, gaya komunikasi seseorang terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu a. The Controlling Style Gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran, dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications. Pihak-pihak yang memakai controlling style of communication ini, lebih memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan dibanding upaya mereka untuk berharap pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian untuk berbagi pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian pada umpan balik, kecuali jika umpan balik atau feedback tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi mereka. b. The Equalitarian Style Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah two way traffic of communication. Orang yang menggunakan gaya komunikasi yang bermakna kesamaan ini adalah orang-orang yang memiliki sikap kepedulian yang tinggi serta kemampuan membina hubungan yang baik dengan orang lain baik dalam konteks pribadi maupun dalam lingkup yang lainnya. The equalitarian style ini akan memudahkan tindak komunikasi dalam kelompok atau antara satu dengan yang lainnya. c. The Structuring Style Gaya komunikasi yang berstruktur ini memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan. Pengirim pesan lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk mempengaruhi orang lain. Pada gaya komunikasi ini adalah seseorang yang mampu merencanakan pesan-pesan verbal guna lebih memantapkan tujuannya, memberikan penegasan atau mempunyai jawaban setiap pertanyaan-pertanyaan yang muncul. d. The Dinamic Style Gaya komunikasi yang dinamis memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungannya berorientasi pada tindakan. Tujuan utama gaya komunikasi ini adalah komunikasi yang agresif, komunikasi yang agresif ini bertujuan untuk merangsang penerima pesan agar melakukan sesuatu dengan lebih baik. Gaya komunikasi ini cukup efektif jika digunakan dalam mengatasi persoalan. Namun biasanya penerima pesan tidak mengerti apa yang dimaksud dari pemberi pesan. e. The Relinguishing Style Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, dari pada keinginan untuk perintah, meskipun pengirim pesan mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain. Maksud dari gaya komunikasi ini adalah pengirim pesan atau sender bekerja sama dengan orang lain. Gaya komunikasi lebih efektif, untuk orang-orang dalam suatu kelompok atau organisasi yang melibatkan banyak orang. Karena apa yang disampaikan oleh pengirim pesan dapat dipertanggung-jawabkan. f. The Withdrawal Style Gaya komunikasi ini hanya muncul dengan melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memaknai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antar pribadi karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut. Gaya komunikasi ini dapat dikatakan mengalihkan persoalan. Misalnya saya tidak ingin ikut campur dengan urusan ini pernyataan ini bermakna bahwa ia mencoba melepaskan diri dari tanggung jawab, tetapi juga mengindikasikan suatu keinginan untuk menghindar dalam berkomunikasi dengan orang lain. Daftar Pustaka Sendjaja, 1996. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta Universitas Terbuka. Suranto, Aw. 2011. Komunikasi Antarpribadi. Jakarta Universitas Terbuka. Allen, C. dan Cutlip, S. 2006. Effective Public Relations. Jakarta Kencana Prenada Media Group. Morissan. 2013. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta Kencana Prenada Media Group. Cangara, Hafid. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta Raja Grafindo Persada. Tubbs, L., Stewart & Moss, Sylvia. 2008. Human Communication Prinsip-prinsip Dasar. Bandung Remaja Rosdakarya.
Jelaskantipe atau tingkatan komunikasi beserta fungsinya - 33939434. yanisepti421 yanisepti421 02.10.2020 Biologi Berikut tingkatan komunikasi beserta fungsinya : 1. Komunikasi antarpribadi. Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang terjadi/berlangsung secara tatap muka, antara dua orang atau lebih. Fungsi komunikasi antarpribadi :
Kapanlagi Plus - Sejak dulu kita sudah diajarkan berbagai macam bahasa, mulai dari bahasa daerah, bahasa Indonesia, bahkan beberapa bahasa asing yang dengan sengaja kita pelajari. Perlu diketahui bahwa Indonesia sendiri mempunyai banyak bahasa daerah, Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Kebudayaan menyebutkan bahwa berdasarkan data terakhir tahun 2017, Indonesia memiliki sebanyak 652 bahasa daerah. Dengan beragam bahasa daerah tersebut, tidak lantas melupakan bahasa nasional yang tetap dipelajari dan bahkan masuk dalam kurikulum pembelajaran sejak di Sekolah Indonesia menjadi bahasa nasional yang digunakan di Indonesia. Penelitian di London School of Science and Technology yang dipimpin oleh Hedvig Skirgard, menyebutkan bahwa bahasa Indonesia masuk dalam peringkat 10 bahasa paling sulit dikenali setelah Kanada, Fiji, Shona, Dinka, Hausa, Tigrinya, Efate Selatan, Dari, dan Maltese. Sejak dulu bahasa menjadi hal penting untuk digunakan dalam berkomunikasi. Dengan menggunakan bahasa manusia bisa berkomunikasi untuk menyampaikan pesan satu sama lainnya. Anwar Arifin yang merupakan Guru Besar Fakultas Ilmu Komunikasi, menyebutkan bahwa komunikasi adalah jenis proses sosial yang erat kaitannya dengan aktivitas manusia serta sarat akan pesan maupun perilaku. Secara singkat, komunikasi dilakukan dengan tujuan memperoleh kesepahaman di antara kedua belah pihak. Komunikasi menjadi hal penting untuk dipelajari agar menghindari kesalahan dalam komunikasi. Kesalahan apa yang bisa terjadi dalam komunikasi? Salah satu dampak dari kesalahan dalam komunikasi adalah adanya kesalahpahaman dalam menerima pesan dari orang hanya memperhatikan bahasa, intonasi juga sama pentingnya dalam komunikasi. Salah intonasi bisa membuat makna dari sebuah komunikasi menjadi menyimpang. Selain intonasi, pemilihan kata juga bisa mempengaruhi makna komunikasi, misalnya saja ketika kita hendak meminta ambilkan sebuah barang, akan lebih baik untuk menambahkan kata “minta tolong” dalam berkomunikasi agar lawan berbicara kita tidak terkesan maju perkembangan zaman, membuat tingkat komunikasi juga bertambah. Perkembangan bahasa tidak hanya sebatas bahasa Indonesia, misalnya saja di Jakarta yang memiliki bahasa gaul yang saat ini sangat lumrah digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Dengan adanya perkembangan ini, lantas membuat kita harus ikut menyesuaikan diri ketika berkomunikasi dengan orang lain. Jenis bahasa yang digunakan kadang juga ikut menentukan dalam kelompok mana kita akan bergaul, ketika kita memilih untuk ikut bergaul dalam kelompok orang-orang Jawa, maka kita dituntut setidaknya mengerti dasar berbahasa Jawa, hal itu akan membuat orang lain respect terhadap kita. Dengan beragam keunikannya, tahukah kalian bahwa komunikasi mempunyai banyak jenisnya? Nah berikut kita simak pengertian dan fungsi dari 4 jenis komunikasi, yaitu 1. Komunikasi Berdasarkan Penyampaian credit freepik Menurut cara penyampaiannya, komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu lisan dan tulisan. Komunikasi secara lisan didefinisikan sebagai jenis komunikasi yang terjadi secara langsung atau bertatap muka dengan lawan bicara tanpa ada batasan jarak. Misalnya, wawancara maupun percakapan biasa yang dilakukan 2 orang atau lebih yang terlibat. Sedangkan komunikasi secara tertulis merupakan jenis komunikasi yang penyampaiannya dilakukan dalam bentuk tulisan yang dimuat oleh media. Misalnya koran, majalah, surat atau bahkan lewat chat personal atau group. 2. Komunikasi Berdasarkan Tujuan credit freepik Ketika ditinjau berdasarkan tujuan, maka komunikasi dapat dikategorikan menjadi beberapa macam. Seperti pemberian saran, pidato, wawancara, maupun konferensi pers yang dilakukan dengan tujuan untuk mengklarifikasi atau memberi pengumuman atas sebuah berita. Konsep komunikasi semacam ini menekankan bahwa komunikator menjadi faktor penting dalam tujuan tersebut. 3. Komunikasi Berdasarkan Ruang Lingkup credit freepik Ketahui juga ketika komunikasi dilihat berdasarkan ruang lingkup, komunikasi bisa dikategorikan menjadi internal dan eksternal. Komunikasi internal merupakan jenis komunikasi yang terjadi dalam ruang lingkup organisasi maupun perusahaan. Contohnya adalah interaksi antar individu yang hanya ada dalam ruang lingkup tersebut. Sedangkan komunikasi eksternal berarti komunikasi yang terjalin antar organisasi maupun masyarakat dalam berbagai macam bentuk. Misalnya, koneferensi pers, pameran, publikasi, siaran televisi maupun bakti sosial. 4. Komunikasi Berdasarkan Aliran credit freepik Komunikasi jenis ini memiliki banyak kategori yang dibentuk berdasarkan alirannya, seperti -Komunikasi satu arah, yakni komunikasi yang berasal dari salah satu pihak saja tanpa ada respon atau interaksi dari pihak lain. Contohnya seperti seseorang yang melakukan kata sambutan. -Komunikasi dua arah, yaitu komunikasi yang mempunyai sifat saling memberikan timbal balik. Contohnya adalah ketika melakukan sebuah wawancara, dimana pewawancara memberikan pertanyaan dan narasumber menjawab pertanyaan, kadang juga diselingi dengan beradu argumen. -Komunikasi ke bawah, yakni komunikasi dari atasan dengan bawahan. -Komunikasi ke atas, yaitu komunikasi yang berasal dari seorang bawahan kepada atasan. -Komunikasi ke samping, yakni komunikasi yang terjalin di antara beberapa orang pada kedudukan setara. Itulah sederet jenis komunikasi beserta dengan fungsinya. Semoga menambah pengetahuan kalian Baca Lagi 7 Jenis Lensa Kacamata Sesuai Kebutuhan dan Materialnya 10 Jenis Bunga Anggrek Paling Favorit di Indonesia, Cocok untuk Budidaya 12 Cara Merias Wajah Secara Natural Beserta Tahapannya, Cocok untuk Pemula! 8 Cara Sit Up yang Benar dan Aman untuk Hasil Maksimal 8 Cara Mengatasi Pencemaran Udara Beserta Upaya Pencegahannya
Hubungankomunikasi intrapersonal dengan komunikasi antarpribadi •Jika kita terbiasa memendam sesuatu dan tidak ekspresif, kita juga kesulitan untuk menjalankan komunikasi dengan orang lain. •Tidak mudah berbicara dengan orang lain, tetapi juga tidak enak rasanya jika hanya mendengarkan. •Co: kaki yang terinjak di bus.
Banyak orang yang salah kaprah mengenai komunikasi. Sebagian orang menganggap bahwa komunikasi hanyalah berbicara kepada orang lain secara langsung alias dari mulut ke mulut. Padahal, ada banyak jenis-jenis komunikasi yang sering digunakan dalam keseharian kita. Sudah pasti manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa sesamanya. Komunikasi sudah menjadi hal yang sangat esensial dalam kehidupan manusia demi tercapainya tujuan dan kebutuhan. Perlahan, komunikasi dianggap sebagai kemampuan atau skill yang diperlukan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan tujuan yang lebih besar. Baca Juga Interaksi Sosial Pengertian, Ciri dan Syarat Terjadinya Komunikasi tidak hanya dilakukan dengan berbicara, tetapi juga dengan isyarat atau melalui media tulisan dan gambar. Ketika kamu chatting dengan teman di media sosial, belum tentu itu komunikasi verbal walaupun kamu berbicara berdua secara tidak langsung. Ketika sekolahmu memajang peraturan, tandanya ada komunikasi yang terjadi antara kepala sekolah dengan kamu lewat peraturan tersebut. Jenis Komunikasi yang Sering Digunakan dalam Bermasyarakat Agar kamu tidak ikutan salah kaprah mengenai komunikasi, mari belajar tentang jenis-jenis komunikasi yang lazim digunakan bersama Kelas Pintar. 1. Komunikasi Verbal Komunikasi verbal adalah penyampaian informasi yang dilakukan secara langsung dengan berbicara atau menggunakan bahasa isyarat. Jenis komunikasi inilah yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dianggap sebagai bentuk komunikasi yang efisien. Komunikasi verbal bisa dilakukan secara berpasangan, berkelompok atau bahkan ketika presentasi. Dalam komunikasi ini, kamu perlu kemampuan mendengar yang baik sehingga mampu mengerti maksud perkataan lawan bicaramu. Selain itu, penggunaan kata-kata yang jelas juga bisa membuat omonganmu lebih mudah dimengerti. 2. Komunikasi Non-verbal Komunikasi non-verbal biasanya menyampaikan informasi dengan bahasa tubuh, gestur, dan ekspresi wajah. Jenis komunikasi ini lebih cocok ketika kamu ingin memahami pikiran atau karakter seseorang. Contoh komunikasi verbal adalah menyilangkan tangan, mengangkat bahu, mengangguk, menggeleng dan lain-lain. Komunikasi non-verbal lebih mengutamakan perasaan dan emosi, sehingga kita harus mengerti suasana hati lawan bicara. Kamu bisa melatih kemampuan komunikasi non-verbal dengan cara mempelajari gerak-gerik lawan bicaramu. 3. Komunikasi Tertulis Berbeda dengan dua jenis komunikasi di atas, komunikasi tertulis menggunakan media tulisan untuk menyampaikan pesan dan informasi. Dibandingkan komunikasi verbal, komunikasi tertulis lebih bermanfaat karena ada catatan informasi dari komunikator yang bisa digunakan sebagai referensi di masa depan. Biasanya, komunikasi tertulis lebih umum digunakan lewat surat-menyurat, atau di zaman sekarang bisa lewat chatting. Namun, komunikasi tertulis juga bisa terjadi ketika kamu membaca buku, selebaran, blog, catatan, e-mail, dan lain-lain. Baca Juga Dampak Positif Informatika di Bidang Sosial 4. Komunikasi Visual Sama dengan komunikasi tertulis, komunikasi visual juga memerlukan media untuk menyampaikan informasi. Bedanya, komunikasi visual lebih menggunakan gambar, karya seni, sketsa, bahkan grafik untuk menyampaikan pesan kepada pendengarnya. Komunikasi visual biasanya digunakan ketika presentasi untuk menunjang komunikasi verbal dan isi presentasi tersebut. Tak hanya itu, komunikasi visual juga bisa kamu temukan ketika melihat rambu lalu lintas atau tanda yang ada di sekitarmu. Kadang, komunikasi visual bisa menimbulkan ambiguitas. Ada simbol atau ilustrasi yang belum dimengerti oleh orang yang membacanya. Karena itu, komunikasi visual lebih baik ditunjang dengan komunikasi tulisan sehingga tidak menimbulkan salah paham. Sudah paham kan, kalau komunikasi itu tidak melulu dilakukan dengan mengobrol? Ketika kamu chatting dengan teman, mengangguk ketika disuruh ibu, dan melihat rambu lalu lintas, kamu juga sedang melakukan proses komunikasi. Oh, ya, kalau kamu masih penasaran dengan komunikasi, coba saja TANYA ke guru profesional lewat aplikasi Kelas Pintar. Kami akan membantu menjawab rasa penasaran kamu tentang komunikasi. Lewat Kelas Pintar, kamu juga bisa belajar bareng lewat fitur bimbel online dan SOAL yang akan membantu melatih pemahaman kamu di sekolah. Keren, kan? Ayo download aplikasi Kelas Pintar dan mulai belajar. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related Topicsjenis komunikasiKomunikasi
Liputan6com, Jakarta Komunikasi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia yang notabene merupakan makhluk sosial. Jika tidak terjalin sebuah komunikasi, antar manusia akan kesulitan dalam mengerti dan memahami satu dengan lain. Pengertian komunikasi secara etimologis berasal dari bahasa Latin "communicare" yang memiliki arti yaitu "menyampaikan".
Adabanyak jenis dan cara berkomunikasi. Berikut ini jenis-jenis komunikasi berdasarkan klasifikasi tertentu. Secara garis besar, komunikasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal. Komunikasi verbal adalah penyampaian pesan menggunakan kata-kata, baik secara lisan ( oral) maupun tulisan ( written ).
cmsiO. u7wy5hts80.pages.dev/115u7wy5hts80.pages.dev/275u7wy5hts80.pages.dev/41u7wy5hts80.pages.dev/118u7wy5hts80.pages.dev/209u7wy5hts80.pages.dev/156u7wy5hts80.pages.dev/392u7wy5hts80.pages.dev/62u7wy5hts80.pages.dev/370
jelaskan tipe dan tingkatan komunikasi beserta fungsinya