Komunikasitidak hanya dalam bentuk verbal saja, namun termasuk ekspresi muka, teknologi dan lukisan seni. 12. Raymond S. Ross. Menurut Raymond S. Ross, pengertian Komunikasi adalah sebuah proses menyaring, memilah, dan memberikan berbagai simbol dalam bentuk sedemikian rupa yang mana dapat memudahkan penyimak membangkitkan arti maupun respon dari pikiran yang sama dengan yang dikehendaki 6 Tingkatan Proses Komunikasi Menurut Para Ahli & Contohnya – Komunikasi menjadi kebutuhan manusia yang harus dipenuhi. Manusia akan selalu berkomunikasi selama hidup hingga akhir hayatnya. Komunikasi merupakan hal yang tak terpisahkan dari manusia. Setiap hari mulai dari manusia membuka mata hingga tertidur kembali, manusia akan selalu dan terus berkomunikasi. Sebagian besar waktu manusia digunakan untuk berkomunikasi dengan lingkungannya. Komunikasi yang terjadi tidak hanya teerjadi ketika ada olawan bicara saja. Berbicara kepada diri sendiri dan berbicara kepada Tuhan berdoa sudah termasuk dalam kegiatan komunikasi. Terdapat beberapa tingkatan komunikasi yang dilakukan manusia. Tingkatan Proses Komunikasi Terdapat enam tingkatan dalam proses komunikasi yang berlangsung di masyarakat secara umum menurut Denis McQuail. Komunikasi Intrapersonal atau Intrapribadi Intrapersonal Communication Komunikasi intrapersonal ialah proses komunikasi yang terjadi di dalam diri seseorang. Contoh Komunikasi Intrapersonal Contoh komunikasi intrapersonal antara lain berpikir, merenung dan bergumam. Komunikasi Antapribadi Interpersonal Communication Merupakan proses komunikasi yang terjadi antara datu orang dengan satu orang lainnya. Pada Komunikasi antarpribadi dapat terjadi secara langsung amupun tidak langsung. Contoh Komunikasi Antar Pribadi Contoh komunikasi antarpribadi antara lain, dua orang yang sedang berbincang, orang yang sedang berbicara melalui telepon atau dua orang yang saling berkirim surat. Komunikasi dalam Kelompok Komunikasi kelompok adalah proses komunikasiyang berlangsung dalam seuatu anggota kelompok melakukan komunikasi sesuai dengan peran dan kedudukannya. Apabila terdapat lebih dari tiga orang yang saling berkomunikasi sudah dapat dikatakan komunikasi kelompok. Sifat pesan yang disampaikan dalam proses komunikasi kelompok bukan lagi bersifat pribadi, tetapi lebih luas menyangkut kepentingan semua anggota kelompok. Contoh Komunikasi Kelompok Contoh komunikasi kelompok, antara lain sebuah keluarga yang sedang berbincang bersama dan sekumpulan siswa yang berdiskusi tentang pelajaran. 6 Tingkatan Proses Komunikasi Menurut Para Ahli Beserta Contohnya Lengkap Komunikasi Antarkelompok Komunikasi antarkelompok ialah proses komunikasi yang terjadi antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. Proses komunikasi tidak hanya berlangsung di dalam kelompok saja, tetapi anggota kelompok juga berkomunikasi dengan anggota kelompok lain di luar kelompoknya. Konteks komunikasi yang terjadi ketika individu berbicara kepada individu lain sebagai perwakilan dari masing-masing kelompok. Contoh Komunikasi Antar Kelompok Contoh komunikasi antarkelompok, yaitu musyawarah penduduk Desa A dan Desa B dalam upaya penanggulangan banjir dan penyakit-penyakit pasca banjir yang menimpa kedua desa tersebut. Komunikasi Organisasi Ialah proses komunikasi yang berlangsung di dalam maupun di luar organisasi. Pada Komunikasi organisasi hampir sama dengan komunikasi kelompok. Perbedaannya terletak pada garis struktur yang jelas yang dimiliki organisasi. Organisasi lebih bersifat struktural dan formal dibandingkan dengan kelompok. Komunikasi organisasi mengutamakan prinsip efisiensi dalam prosesnya. Contoh Komunikasi Organisasi Contoh komunikasi organisasi yaitu kerja sama pihak kepolisian dengan pihak sekolah untuk mengadakan penyuluhan hati-hati berlalu lintas bagi siswa-siswi SMA. Komunikasi dalam Masyarakat Luas Tingkat komunikasi ini lebih luas dibandingkan dengan lima tingkatan komunikasi sebelumnya. Komunikasi dalam masyarakat luas dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, melalui media massa seperti televisi, koran dan majalah. Kedua, tanpa melalui media massa, seperti aksi demonstrasi atau orasi yang dilakukan Bung Karno. Pada dasarnya, masih terdapat salah satu tingkat komunikasi yang manusia lakukan, yaitu komunikasi dengan Tuhan atau disebut juga komunikasi transedental. Contoh Komunikasi Transedental Contoh komunikasi transedental yaitu, shalat, sembahyang dan berdoa. Demikian penjelasan materi 6 Tingkatan Proses Komunikasi Menurut Para Ahli & Contohnya di atas oleh pustakaindo. Semoga materi di atas dapat menambah wawasan kita semua. Terima kasih 🙂
PengertianKomunikasi - Dalam kehidupan sehari-hari semua orang pasti melakukan komunikasi.Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam kumunikasi diantaranya adalah berbicara, menulis surat, menelpon, dll. Kata atau istilah komunikasi dalam bahasa Inggris disebut "Communication" yang berasal dari bahasa Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang artinya "membuat kebersamaan
Sebagai sebuah proses, aktivitas, dan skill, komunikasi itu ada level atau tingkatannya. Berikut ini level komunikasi atau tingkatan dalam komunikasi, berdasarkan jumlah audiens atau komunikan dan tujuannya. Level-level komunikasi berikut ini saya ringkas dan kombinasikan dari jenis-jenis level komunikasi menurut Dennis McQuail 1987 dan Anurag Bhai Patidar 2012. Menurut Patidar, level komunikasi ditentukan oleh dasar jumlah orang yang terlibat dalam sebuah proses komunikasi, juga oleh tujuan komunikasi. Levels of communication are determined on the basis of the number of people involved in the process of communication as well as on the purpose of communication. Berikut ini level komunikasi yang dikemukakan McQuail dan Patidar. 1. Komunikasi Intrapersonal Disebut juga komunikasi intrapribadi, komunikasi intrapersonal adalah proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang atau komunikasi seseorang dengan dirinya sendiri communication with the self. Tipe komunikasi intrapribadi sama dengan proses berpikir, yaitu ketika seseorang secara sadar sengaja mengirimkan informasi pada dirinya untuk menganalisis sebuah situasi dan mengambil sikap atau keputusan. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam proses simbolis dari pesan-pesan yang diproduksi melalui proses pemikiran internal individu. Dalam komunikasi intrapersonal, seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, juga memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri, dalam proses internal yang berkelanjutan. Dalam konteks komunikasi intrapersonal akan dijumpai cara seseorang menerima informasi, mengelolahnya, menyimpannya, dan menghasilkannya kembali sebagai sebuah proses yang berlangsung terus-menerus. Proses pengolahan informasi itu disebut sebagai komunikasi intrapersonal, meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir. Sensasi adalah adalah pengalaman elementer yang segera, tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan ialah memberikan makna pada stimuli inderawi sensory stimuli. Memori adalah sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya. Berpikir adalah proses memahami realitas dalam rangka mengambil keputusan decision making, memecahkan persoalan problem solving, dan menghasilkan yang baru creativity. Dalam komunikasi intrapersonal juga terdapat faktor eksternal sebagai penarik perhatian untuk proses berpikir, yaitu Gerakan Visual tertarik pada objek yang dapat terlihat dan bergerak Intensitas Rangsanga Stimuli Novelty , hal-hal yang baru dan luarbiasa , beda dan akan menarik perhatian Perulangan, hal yang disajikan berkali-kali dan ditambah seikit variasi, hal ini akan menarik perhatian. 2. Komunikasi Interpersonal Disebut juga komunikasi antarpribadi, komunikasi interpersonal adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain pihak lain. Komunikasi antarpribadi merujuk pada interaksi antara dua orang. Lazimnya, level komunikasi ini terjadi secara tatap muka face to face. Tujuan komunikasi antarpribadi biasanya untuk berbagi share informasi, pendapat, gagasan ide, dan sebagainya. Komunikasi Interpersonal dibagi menjadi tiga tipe Assertive Communication Komunikasi Asertif. Nonassertive Communication Komunikasi Nonasetif Aggressive Communication Komunikasi Agresif. Ciri-ciri karakterstik komunikasi asertif dengan percaya diri mengekspresikan yang Anda pikirkan, rasakan, dan percayai; dengan lantang membela hak Anda seraya menghormati hak orang lain; menyampaikan maksud dan harapan tanpa menghina, mempermalukan, atau merendahkan orang lain; respek terhadap kebutuhan dan hak diri sendiri dan orang lain. Ciri-ciri komunikasi nonasertif ketidakmampuan mengekspresikan pemikiran, perasaan, dan keyakinan secara konsisten; membolehkan orang lain untuk melanggar hak Anda tanpa tantangan; kurang menghargai preferensi sendiri; orang lain dengan mudah mengabaikan pemikiran, perasaan, dan keyakinan Anda. Ciri-ciri komunikasi agresif mengekspresikan diri dengan cara mengintimidasi, menghina, atau merendahkan orang lain serta meraih keinginan dengan cara merusak hak-hak orang lain. Komunikasi interpersonal menghendaki informasi atau pesan dapat tersampaikan dan hubungan orang yang berkomunikasi dapat terjalin. Oleh karena itu, setiap orang dituntut memiliki keterampilan komunikasi interpersonal agar dapat berbagi informasi, bergaul, dan menjalin kerjasama untuk bertahan hidup. Keterampilan seseorang ini melekat pada setiap pribadi dalam persentuhannya dengan masyarakat baik individu maupun kelompok, yang dalam perwujudannya akan menampilkan sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang mencerminkan keakuratan dalam menunjang pelaksanaan tugas. Keterampilan dasar komunikasi perseorangan ini meliputi Keterampilan mengamati observing skill Keterampilan menggambarkan describing skill Keterampilan mendengarkan listening skill Keterampilan bertanya questioning skill Keterampilan meringkas summarizing skill Keterampilan member dan menerima umpan balik feedback skill Tujuan komunikasi interpersonal, sebagaimana dikemukakan DeVito 199213-14, yaitu Mempelajari secara lebih baik dunia luar, seperti berbagai objek, peristiwa, dan orang lain. Meskipun informasi tentang dunia luar itu dikenal melalui media massa, hal itu sering didiskusikan, dipelajari, diinternalisasi, melalui komunikasi interpersonal. Melalui komunikasi interpersonal, dapat mengevaluasi keadaan untuk dibandingkan dengan kondisi sosial orang lain. Memlihara hubungan dan mengembangkan kedekatan atau keakraban. Melalui komunikasi interpersonal, adanya keinginan menjalin rasa cinta dan kasih sayang. Memengaruhi sikap-sikap dan perilaku orang lain. Upaya memengaruhi pihak lain menjadi demikian penting bagi pengawas/penilik kependidikan yang tugasnya melakukan pembinaan. Menghibur diri atau bermain. 3. Komunikasi Transpersonal Komunikasi transpersonal yaitu komunikasi yang terjadi dalam domain spiritual seseorang. Tujuan level komunikasi transpersonal yaitu untuk memunculkan kesadaran tentang diri self-hood, meningkatkan spiritualitas, lebih cenderung bersifat vertikal –mengutamakan hubungan spiritual seseorang dengan Tuhannya. Komunikasi dengan Tuhan dikenal juga dengan istilah Komunikasi Transendental. Transenden transcendence merupakan cara berpikir tentang hal-hal yang melampaui apa yang terlihat di alam semesta. Contohnya, pemikiran yang mempelajari sifat Tuhan dan berdoa. Komunikasi transpersonal didefinisikan oleh rasa inti kesadaran individu yang meluas untuk terhubung dengan elemen lingkungan eksternal. Hal ini transenden dalam pendekatan holistik menuju ikatan dengan karakteristik multifaset yang melingkupi kedua lingkup kehidupan pribadi dan universal. Noesjirwan 2000 mendefinisikan komunikasi transpersonal sebagai pengalaman bertemu dan komunikasi dengan roh, kesadaran kosmik, bersatu dengan Tuhan. Contoh transpersonal antara lain beribadah, berdoa, bersyukur, intropeksi, meditasi, dan segala bentuk komunikasi yang berkaitan dengan aspek spiritual. 4. Komunikasi Kelompok Disebut juga komunikasi keloompok kecil small group communication, komunikasi kelompok adalah kegiatan komunikasi yang berlangsung di antara anggota suatu kelompok. Tujuannya untuk menyampaikan informasi yang menjadi kebutuhan atau ketertarikan anggota kelompok atau kadang-kadang untuk mengetahui pendapat anggota kelompok tentang suatu masalah atau membuat sebuah keputusan. Pada tingkatan ini, masing-masing individu berperan sesuai kedudukannya dalam kelompok. Tipe komunikasi ini oleh banyak kalangan dinilai sebagai pengembangan dari komunikasi antarpribadi. Trenholm dan Jensen 1995 mengatakan, komunikasi antar dua orang yang berlangsung secara tatap muka biasanya bersifat spontan dan informal. Keberhasilan komunikasi kelompok di sebabkan oleh keterbukaan anggota dalam menanggapi dan merasakan apa yang di rasakan anggota lain, serta dengan senang hati menerima informasi atau pendapat dari anggota lain. Situasi kelompok yang mendukung komunikasi berlangsung efektif yaitu dengan perasaan positif terhadap diri anggota kelompok. Doronggan terhadap orang lain agar lebih aktif berpartisipasi dalam kelompok, yakni bahwa semua anggota kelompok memiliki gagasan yang penting untuk yang di sumbangkan kepada kelompok Tujuan komunikasi kelompok yaitu masing-masing individu memiliki tujuan yang pararel dengan tujuan kelompoknya. Oleh karena itu, anggota anggota kelompok berusaha untuk mencapai keberhasilan tujuan kelompok dan menghindari ke gagalan tujuan kelompok. Pergeseran risiko keputusan yang diambil kelompok akan lebih kecil mengandung risiko dari pada keputusan itu di ambil oleh satu anggota kelompok. 5. Komunikasi Antarkelompok Komunikasi antarkelompok atau komunikasi antarasosiasi yaitu kegiatan komunikasi yang berlangsung antara suatu kelompok dan kelompok lainnya atau antara suatu asosiasi perkumpulan dan asosiasi lainnya. Jumlah pelaku yang terlibat dalam komunikasi jenis ini hanya dua orang atau beberapa orang. Akan tetapi, masing- masing membawakan peran dan kedudukannya sebagai wakil nya masing-masing. Dengan demikian, pesan yang disampaikan menyangkut kepentingan kelompok/asosiasi. Misalnya, pertemuan antara pengurus ormas A dan ormas B, atau pertemuan antara pengurus sebuah organisasi profesi wartawan dan organisasi profesi pengacara. 6. Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi adalah komunikasi yang terjadi dalam sebuah organisasi baik komunikasi internal maupun eksternal keluar organisasi. Komunikasi organisasi mencakup komunikasi dalam organisasi internal dan komunikasi antarorganisasi eksternal atau organisasi dengan organisasi lain. Secara internal, komunikasi organisasi meliputi komunikasi vertikal, horizontal, dan diagonal. Komunikasi vertikal adalah bentuk komunikasi dari atas ke bawah dan sebaliknya; antara atasan atau pimpinan kepada bawahan top down atau dari bawah ke atas bottom up. Contoh pengarahan, teguran, instruksi, aspirasi, masukan. Komunikasi horizontal adalah alur interaksi dan transaksi yang terjadi antar anggota organisasi yang memiliki status atau kedudukan yang sama; komunikasi secara mendatar antar-sesama karyawan atau sesama pimpinan. Komunikasi horizontal sering kali berlangsung tidak formal. Komunikasi diagolah –disebut juga komunikasi silang– berlangsung dari seseorang kepada orang lain dalam posisi atau status yang berbeda. Pihak yang satu tidak berada pada jalur struktur yang lain. 7. Komunikasi publik Komunikasi publik public communication adalah komunikasi yang ditujukan kepada orang banyak atau masyarakat secara luas. Komunikasi publik dapat dilakukan melalui dua cara Komunikasi massa komunikasi melalui media massa –surat kabar, majalah, radio, televisi, media online. Tanpa melalui media massa, misalnya ceramah atau pidato di lapangan terbuka. Publik biasanya dipahami sebagai sebuah kelompok besar orang large group of people. Karenanya, komunikasi publik sering disetarakan dengan komunikasi massa, yakni komunikasi melalui media massa, meski komunikasi publik tidak selalu dilakukan melalui perantara media massa. Komunikasi publik juga sering dipahami sebagai berbicara di depan orang banyak public speaking yang membutuhkan keterampilan khusus, seperti teknik vokal dan bahasa tubuh postur dan gestur. 8. Komunikasi Sosial Social communication atau komunikasi sosial adalah komunikasi yang terjadi dalam konteks sosial atau dalam pergaulan sehari-hari. Tujuannya untuk membina hubungan baik dengan sesama manusia. Contoh komunikasi sosial adalah bertegur sapa. Sapaan “Selamat Pagi” dan “Apa Kabar?” dengan teman atau tetangga masuk dalam level komunikasi sosial. level komunikasi Demikian pengertian dan tingkatan atau level komunikasi. Level komunikasi yang terkait langsung dengan jurnalistik dan penyiaran adalah komunikasi massa dalam komunikasi publik. Wasalam. Sumber Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa Jakarta Erlangga, 1987. Anurag Bhai Patidar, Communication and Nursing Education Pearson Education India, 2012. Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung Remaja Rosdakarya,1997 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi,Suatu Penganta, Bandung Rosda Karya, 2000.
Nahberikut kita simak pengertian dan fungsi dari 4 jenis komunikasi, yaitu: 1. Komunikasi Berdasarkan Penyampaian. Menurut cara penyampaiannya, komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu lisan dan tulisan. Komunikasi secara lisan didefinisikan sebagai jenis komunikasi yang terjadi secara langsung atau bertatap muka dengan lawan bicara tanpa ada
Gaya komunikasi adalah cara seseorang berinteraksi dengan cara verbali dan para verbali, untuk memberi tanda bagaimana arti yang sebenarnya harus dipahami atau dimengerti untuk mendapatkan respons atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula. Gaya komunikasi dipengaruhi situasi yang dihadapi. Setiap orang akan menggunakan gaya komunikasi yang berbeda-beda ketika mereka sedang gembira, sedih, marah, tertarik, atau bosan. Begitu juga dengan seseorang yang berbicara dengan sahabat baiknya, orang yang baru dikenal dan dengan anak-anak akan berbicara dengan gaya yang berbeda. Gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respons atau tanggapan tertentu dalam situasi tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan bergantung pula pada maksud si pengirim dan harapan dari penerima. Berikut definisi dan pengertian gaya komunikasi dari beberapa sumber buku Menurut Sendjaja 1996, gaya komunikasi adalah perilaku komunikasi yang dilakukan seseorang dalam suatu organisasi yang bertujuan untuk mendapatkan feedback dari orang lain terhadap pesan organisasional yang disampaikan. Menurut Suranto 2011, gaya komunikasi merupakan seperangkat perilaku antarpribadi yang ter-spesialisasi digunakan dalam suatu situasi tertentu. Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respons atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan bergantung pada maksud dari sender dan harapan dari receiver. Menurut Allen, dkk 2006, gaya komunikasi adalah cara seseorang dapat berinteraksi dengan cara verbali dan para verbali, untuk memberi tanda bagaimana arti yang sebenarnya harus dipahami atau dimengerti. Aspek dan Tipe Gaya Komunikasi Menurut Allen, dkk 2006, terdapat beberapa aspek dalam gaya komunikasi, yaitu Dominan, komunikator dominan dalam berinteraksi. Orang seperti ini cenderung ingin menguasai pembicaraanya. Dramatic, dalam hal berkomunikasi cenderung berlebihan, menggunakan hal-hal yang mengandung kiasan, metafora, cerita, fantasi, dan permainan suara. Animated Expresive, warna dalam berkomunikasi, seperti kontak mata, ekspresi wajah, gesture dan gerak badan. Open, komunikator bersikap terbuka, tidak ada rahasia sehingga muncul rasa percaya diri dan terbentuk komunikasi dua arah. Argumentative, komunikator cenderung suka berargumen dan agresif dalam berargumen. Relaxed, komunikator mampu bersikap positif dan saling mendukung terhadap orang lain. Attentive, komunikator berinteraksi dengan orang lain dengan menjadi pendengar yang aktif, empati dan sensitif. Impression Leaving, kemampuan seorang komunikator dalam membentuk kesan pada pendengarnya. Friendly, komunikator bersikap ramah tamah dan sopan saat sedang menyampaikan pesan kepada penerima pesan. Precise, gaya yang tepat dimana komunikator meminta untuk membicarakan suatu konten yang tepat dan akurat dalam komunikasi lisan. Sedangkan menurut Cangara 2008, terdapat empat tipe dasar yang digunakan untuk menggambarkan gaya komunikasi seseorang, yaitu a. Komunikaasi Pasif Seseorang dengan komunikasi pasif ini tidak pernah membela diri sendiri. Jika seorang komunikator pasif, mereka akan menghindari untuk mengungkapkan pikiran, perasaan dan opininya. Ketika seseorang mengekspresikan perasaan sendiri dengan cara meminta maaf yang terkadang diabaikan oleh orang lain. Bahkan sebagai komunikator pasif, seseorang akan mengizinkan orang lain untuk mengambil keuntungan dengan melanggar hak-hak diri sendiri. Akibatnya, seseorang dengan tipe seperti ini akan merasa cemas, terjebak dan putus asa karena dirinya berada di luar kendali hidup. Perilaku seseorang dengan tipe ini membiarkan orang lain untuk mendominasi. Komunikator pasif ini dapat menjadi komunikator yang lebih kuat dengan menegaskan dirinya sendiri. b. Komunikasi Agresif Seseorang dengan tipe ini akan tetap mempertahankan diri sendiri secara langsung namun terkadang berperilaku tidak pantas. Komunikasi verbalnya terkesan melecehkan dan melanggar hak orang lain. Pribadi agresif juga berasal dari rasa rendah diri yang dilampiaskan dalam bentuk dominasi kekuasaan. Sebagai komunikator agresif, seseorang mencoba untuk mendominasi dan mengancam, sering mengkritik dan menyalahkan lemahnya orang lain untuk mendapat kekuasaan. Bahasa tubuhnya terlihat sombong dan cepat marah kalau tidak sesuai dengan keinginan. Sebagai hasilnya, si Agresif ini akan dijauhi orang lain dan merasa lepas kendali. Komunikasi agresif melibatkan manipulasi, mereka akan membuat orang lain melakukan apa yang mereka inginkan dengan menginduksi rasa bersalah atau menggunakan intimidasi. c. Komunikasi Pasif-Agresif Seseorang dengan tipe ini tidak berhubungan langsung dengan masalah. Mereka tampaknya tidak memiliki masalah dengan orang lain, sedangkan secara tidak langsung mengekspresikan kemarahan Anda dan frustasi. Sebagai komunikator Pasif-Agresif, seseorang ini menggunakan sarkasme, penolakan dan bahassa tubuh yang membingungkan. Komunikator ini, menghindari konfrontasi langsung, namun berupaya untuk mendapatkan bahkan melalui manipulasi. Mereka sering merasa tidak berdaya dan kesal. Mereka sering mengatakan ya ketika mereka benar-benar ingin mengatakan tidak. Pasif-Agresif komunikator sering sarkatis dan berbicara tidak baik tentang orang-orang di belakang punggung mereka. d. Komunikasi Tegas Seorang komunikator dikatakan kuat jika memiliki tipe ini. Jika seorang komunikator tegas, maka mereka akan efektif menyatakan pikiran dan perasaan secara jelas dan hormat. Mereka menangani masalah tanpa melanggar atau mengasingkan orang lain. Mereka cenderung memiliki sehat harga diri yang tinggi. Sebagai komunikator tegas, bahasa tubuhnya pun tenang, kontrol diri dan mendengarkan aktif. Jenis-jenis Gaya Komunikasi Menurut Tubbs dan Moss 2008, gaya komunikasi seseorang terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu a. The Controlling Style Gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran, dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications. Pihak-pihak yang memakai controlling style of communication ini, lebih memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan dibanding upaya mereka untuk berharap pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian untuk berbagi pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian pada umpan balik, kecuali jika umpan balik atau feedback tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi mereka. b. The Equalitarian Style Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah two way traffic of communication. Orang yang menggunakan gaya komunikasi yang bermakna kesamaan ini adalah orang-orang yang memiliki sikap kepedulian yang tinggi serta kemampuan membina hubungan yang baik dengan orang lain baik dalam konteks pribadi maupun dalam lingkup yang lainnya. The equalitarian style ini akan memudahkan tindak komunikasi dalam kelompok atau antara satu dengan yang lainnya. c. The Structuring Style Gaya komunikasi yang berstruktur ini memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan. Pengirim pesan lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk mempengaruhi orang lain. Pada gaya komunikasi ini adalah seseorang yang mampu merencanakan pesan-pesan verbal guna lebih memantapkan tujuannya, memberikan penegasan atau mempunyai jawaban setiap pertanyaan-pertanyaan yang muncul. d. The Dinamic Style Gaya komunikasi yang dinamis memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungannya berorientasi pada tindakan. Tujuan utama gaya komunikasi ini adalah komunikasi yang agresif, komunikasi yang agresif ini bertujuan untuk merangsang penerima pesan agar melakukan sesuatu dengan lebih baik. Gaya komunikasi ini cukup efektif jika digunakan dalam mengatasi persoalan. Namun biasanya penerima pesan tidak mengerti apa yang dimaksud dari pemberi pesan. e. The Relinguishing Style Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, dari pada keinginan untuk perintah, meskipun pengirim pesan mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain. Maksud dari gaya komunikasi ini adalah pengirim pesan atau sender bekerja sama dengan orang lain. Gaya komunikasi lebih efektif, untuk orang-orang dalam suatu kelompok atau organisasi yang melibatkan banyak orang. Karena apa yang disampaikan oleh pengirim pesan dapat dipertanggung-jawabkan. f. The Withdrawal Style Gaya komunikasi ini hanya muncul dengan melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memaknai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antar pribadi karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut. Gaya komunikasi ini dapat dikatakan mengalihkan persoalan. Misalnya saya tidak ingin ikut campur dengan urusan ini pernyataan ini bermakna bahwa ia mencoba melepaskan diri dari tanggung jawab, tetapi juga mengindikasikan suatu keinginan untuk menghindar dalam berkomunikasi dengan orang lain. Daftar Pustaka Sendjaja, 1996. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta Universitas Terbuka. Suranto, Aw. 2011. Komunikasi Antarpribadi. Jakarta Universitas Terbuka. Allen, C. dan Cutlip, S. 2006. Effective Public Relations. Jakarta Kencana Prenada Media Group. Morissan. 2013. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta Kencana Prenada Media Group. Cangara, Hafid. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta Raja Grafindo Persada. Tubbs, L., Stewart & Moss, Sylvia. 2008. Human Communication Prinsip-prinsip Dasar. Bandung Remaja Rosdakarya.

Jelaskantipe atau tingkatan komunikasi beserta fungsinya - 33939434. yanisepti421 yanisepti421 02.10.2020 Biologi Berikut tingkatan komunikasi beserta fungsinya : 1. Komunikasi antarpribadi. Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang terjadi/berlangsung secara tatap muka, antara dua orang atau lebih. Fungsi komunikasi antarpribadi :

Kapanlagi Plus - Sejak dulu kita sudah diajarkan berbagai macam bahasa, mulai dari bahasa daerah, bahasa Indonesia, bahkan beberapa bahasa asing yang dengan sengaja kita pelajari. Perlu diketahui bahwa Indonesia sendiri mempunyai banyak bahasa daerah, Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Kebudayaan menyebutkan bahwa berdasarkan data terakhir tahun 2017, Indonesia memiliki sebanyak 652 bahasa daerah. Dengan beragam bahasa daerah tersebut, tidak lantas melupakan bahasa nasional yang tetap dipelajari dan bahkan masuk dalam kurikulum pembelajaran sejak di Sekolah Indonesia menjadi bahasa nasional yang digunakan di Indonesia. Penelitian di London School of Science and Technology yang dipimpin oleh Hedvig Skirgard, menyebutkan bahwa bahasa Indonesia masuk dalam peringkat 10 bahasa paling sulit dikenali setelah Kanada, Fiji, Shona, Dinka, Hausa, Tigrinya, Efate Selatan, Dari, dan Maltese. Sejak dulu bahasa menjadi hal penting untuk digunakan dalam berkomunikasi. Dengan menggunakan bahasa manusia bisa berkomunikasi untuk menyampaikan pesan satu sama lainnya. Anwar Arifin yang merupakan Guru Besar Fakultas Ilmu Komunikasi, menyebutkan bahwa komunikasi adalah jenis proses sosial yang erat kaitannya dengan aktivitas manusia serta sarat akan pesan maupun perilaku. Secara singkat, komunikasi dilakukan dengan tujuan memperoleh kesepahaman di antara kedua belah pihak. Komunikasi menjadi hal penting untuk dipelajari agar menghindari kesalahan dalam komunikasi. Kesalahan apa yang bisa terjadi dalam komunikasi? Salah satu dampak dari kesalahan dalam komunikasi adalah adanya kesalahpahaman dalam menerima pesan dari orang hanya memperhatikan bahasa, intonasi juga sama pentingnya dalam komunikasi. Salah intonasi bisa membuat makna dari sebuah komunikasi menjadi menyimpang. Selain intonasi, pemilihan kata juga bisa mempengaruhi makna komunikasi, misalnya saja ketika kita hendak meminta ambilkan sebuah barang, akan lebih baik untuk menambahkan kata “minta tolong” dalam berkomunikasi agar lawan berbicara kita tidak terkesan maju perkembangan zaman, membuat tingkat komunikasi juga bertambah. Perkembangan bahasa tidak hanya sebatas bahasa Indonesia, misalnya saja di Jakarta yang memiliki bahasa gaul yang saat ini sangat lumrah digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Dengan adanya perkembangan ini, lantas membuat kita harus ikut menyesuaikan diri ketika berkomunikasi dengan orang lain. Jenis bahasa yang digunakan kadang juga ikut menentukan dalam kelompok mana kita akan bergaul, ketika kita memilih untuk ikut bergaul dalam kelompok orang-orang Jawa, maka kita dituntut setidaknya mengerti dasar berbahasa Jawa, hal itu akan membuat orang lain respect terhadap kita. Dengan beragam keunikannya, tahukah kalian bahwa komunikasi mempunyai banyak jenisnya? Nah berikut kita simak pengertian dan fungsi dari 4 jenis komunikasi, yaitu 1. Komunikasi Berdasarkan Penyampaian credit freepik Menurut cara penyampaiannya, komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu lisan dan tulisan. Komunikasi secara lisan didefinisikan sebagai jenis komunikasi yang terjadi secara langsung atau bertatap muka dengan lawan bicara tanpa ada batasan jarak. Misalnya, wawancara maupun percakapan biasa yang dilakukan 2 orang atau lebih yang terlibat. Sedangkan komunikasi secara tertulis merupakan jenis komunikasi yang penyampaiannya dilakukan dalam bentuk tulisan yang dimuat oleh media. Misalnya koran, majalah, surat atau bahkan lewat chat personal atau group. 2. Komunikasi Berdasarkan Tujuan credit freepik Ketika ditinjau berdasarkan tujuan, maka komunikasi dapat dikategorikan menjadi beberapa macam. Seperti pemberian saran, pidato, wawancara, maupun konferensi pers yang dilakukan dengan tujuan untuk mengklarifikasi atau memberi pengumuman atas sebuah berita. Konsep komunikasi semacam ini menekankan bahwa komunikator menjadi faktor penting dalam tujuan tersebut. 3. Komunikasi Berdasarkan Ruang Lingkup credit freepik Ketahui juga ketika komunikasi dilihat berdasarkan ruang lingkup, komunikasi bisa dikategorikan menjadi internal dan eksternal. Komunikasi internal merupakan jenis komunikasi yang terjadi dalam ruang lingkup organisasi maupun perusahaan. Contohnya adalah interaksi antar individu yang hanya ada dalam ruang lingkup tersebut. Sedangkan komunikasi eksternal berarti komunikasi yang terjalin antar organisasi maupun masyarakat dalam berbagai macam bentuk. Misalnya, koneferensi pers, pameran, publikasi, siaran televisi maupun bakti sosial. 4. Komunikasi Berdasarkan Aliran credit freepik Komunikasi jenis ini memiliki banyak kategori yang dibentuk berdasarkan alirannya, seperti -Komunikasi satu arah, yakni komunikasi yang berasal dari salah satu pihak saja tanpa ada respon atau interaksi dari pihak lain. Contohnya seperti seseorang yang melakukan kata sambutan. -Komunikasi dua arah, yaitu komunikasi yang mempunyai sifat saling memberikan timbal balik. Contohnya adalah ketika melakukan sebuah wawancara, dimana pewawancara memberikan pertanyaan dan narasumber menjawab pertanyaan, kadang juga diselingi dengan beradu argumen. -Komunikasi ke bawah, yakni komunikasi dari atasan dengan bawahan. -Komunikasi ke atas, yaitu komunikasi yang berasal dari seorang bawahan kepada atasan. -Komunikasi ke samping, yakni komunikasi yang terjalin di antara beberapa orang pada kedudukan setara. Itulah sederet jenis komunikasi beserta dengan fungsinya. Semoga menambah pengetahuan kalian Baca Lagi 7 Jenis Lensa Kacamata Sesuai Kebutuhan dan Materialnya 10 Jenis Bunga Anggrek Paling Favorit di Indonesia, Cocok untuk Budidaya 12 Cara Merias Wajah Secara Natural Beserta Tahapannya, Cocok untuk Pemula! 8 Cara Sit Up yang Benar dan Aman untuk Hasil Maksimal 8 Cara Mengatasi Pencemaran Udara Beserta Upaya Pencegahannya
Hubungankomunikasi intrapersonal dengan komunikasi antarpribadi •Jika kita terbiasa memendam sesuatu dan tidak ekspresif, kita juga kesulitan untuk menjalankan komunikasi dengan orang lain. •Tidak mudah berbicara dengan orang lain, tetapi juga tidak enak rasanya jika hanya mendengarkan. •Co: kaki yang terinjak di bus.

Banyak orang yang salah kaprah mengenai komunikasi. Sebagian orang menganggap bahwa komunikasi hanyalah berbicara kepada orang lain secara langsung alias dari mulut ke mulut. Padahal, ada banyak jenis-jenis komunikasi yang sering digunakan dalam keseharian kita. Sudah pasti manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa sesamanya. Komunikasi sudah menjadi hal yang sangat esensial dalam kehidupan manusia demi tercapainya tujuan dan kebutuhan. Perlahan, komunikasi dianggap sebagai kemampuan atau skill yang diperlukan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan tujuan yang lebih besar. Baca Juga Interaksi Sosial Pengertian, Ciri dan Syarat Terjadinya Komunikasi tidak hanya dilakukan dengan berbicara, tetapi juga dengan isyarat atau melalui media tulisan dan gambar. Ketika kamu chatting dengan teman di media sosial, belum tentu itu komunikasi verbal walaupun kamu berbicara berdua secara tidak langsung. Ketika sekolahmu memajang peraturan, tandanya ada komunikasi yang terjadi antara kepala sekolah dengan kamu lewat peraturan tersebut. Jenis Komunikasi yang Sering Digunakan dalam Bermasyarakat Agar kamu tidak ikutan salah kaprah mengenai komunikasi, mari belajar tentang jenis-jenis komunikasi yang lazim digunakan bersama Kelas Pintar. 1. Komunikasi Verbal Komunikasi verbal adalah penyampaian informasi yang dilakukan secara langsung dengan berbicara atau menggunakan bahasa isyarat. Jenis komunikasi inilah yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dianggap sebagai bentuk komunikasi yang efisien. Komunikasi verbal bisa dilakukan secara berpasangan, berkelompok atau bahkan ketika presentasi. Dalam komunikasi ini, kamu perlu kemampuan mendengar yang baik sehingga mampu mengerti maksud perkataan lawan bicaramu. Selain itu, penggunaan kata-kata yang jelas juga bisa membuat omonganmu lebih mudah dimengerti. 2. Komunikasi Non-verbal Komunikasi non-verbal biasanya menyampaikan informasi dengan bahasa tubuh, gestur, dan ekspresi wajah. Jenis komunikasi ini lebih cocok ketika kamu ingin memahami pikiran atau karakter seseorang. Contoh komunikasi verbal adalah menyilangkan tangan, mengangkat bahu, mengangguk, menggeleng dan lain-lain. Komunikasi non-verbal lebih mengutamakan perasaan dan emosi, sehingga kita harus mengerti suasana hati lawan bicara. Kamu bisa melatih kemampuan komunikasi non-verbal dengan cara mempelajari gerak-gerik lawan bicaramu. 3. Komunikasi Tertulis Berbeda dengan dua jenis komunikasi di atas, komunikasi tertulis menggunakan media tulisan untuk menyampaikan pesan dan informasi. Dibandingkan komunikasi verbal, komunikasi tertulis lebih bermanfaat karena ada catatan informasi dari komunikator yang bisa digunakan sebagai referensi di masa depan. Biasanya, komunikasi tertulis lebih umum digunakan lewat surat-menyurat, atau di zaman sekarang bisa lewat chatting. Namun, komunikasi tertulis juga bisa terjadi ketika kamu membaca buku, selebaran, blog, catatan, e-mail, dan lain-lain. Baca Juga Dampak Positif Informatika di Bidang Sosial 4. Komunikasi Visual Sama dengan komunikasi tertulis, komunikasi visual juga memerlukan media untuk menyampaikan informasi. Bedanya, komunikasi visual lebih menggunakan gambar, karya seni, sketsa, bahkan grafik untuk menyampaikan pesan kepada pendengarnya. Komunikasi visual biasanya digunakan ketika presentasi untuk menunjang komunikasi verbal dan isi presentasi tersebut. Tak hanya itu, komunikasi visual juga bisa kamu temukan ketika melihat rambu lalu lintas atau tanda yang ada di sekitarmu. Kadang, komunikasi visual bisa menimbulkan ambiguitas. Ada simbol atau ilustrasi yang belum dimengerti oleh orang yang membacanya. Karena itu, komunikasi visual lebih baik ditunjang dengan komunikasi tulisan sehingga tidak menimbulkan salah paham. Sudah paham kan, kalau komunikasi itu tidak melulu dilakukan dengan mengobrol? Ketika kamu chatting dengan teman, mengangguk ketika disuruh ibu, dan melihat rambu lalu lintas, kamu juga sedang melakukan proses komunikasi. Oh, ya, kalau kamu masih penasaran dengan komunikasi, coba saja TANYA ke guru profesional lewat aplikasi Kelas Pintar. Kami akan membantu menjawab rasa penasaran kamu tentang komunikasi. Lewat Kelas Pintar, kamu juga bisa belajar bareng lewat fitur bimbel online dan SOAL yang akan membantu melatih pemahaman kamu di sekolah. Keren, kan? Ayo download aplikasi Kelas Pintar dan mulai belajar. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related Topicsjenis komunikasiKomunikasi

Liputan6com, Jakarta Komunikasi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia yang notabene merupakan makhluk sosial. Jika tidak terjalin sebuah komunikasi, antar manusia akan kesulitan dalam mengerti dan memahami satu dengan lain. Pengertian komunikasi secara etimologis berasal dari bahasa Latin "communicare" yang memiliki arti yaitu "menyampaikan". Adabanyak jenis dan cara berkomunikasi. Berikut ini jenis-jenis komunikasi berdasarkan klasifikasi tertentu. Secara garis besar, komunikasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal. Komunikasi verbal adalah penyampaian pesan menggunakan kata-kata, baik secara lisan ( oral) maupun tulisan ( written ). cmsiO.
  • u7wy5hts80.pages.dev/115
  • u7wy5hts80.pages.dev/275
  • u7wy5hts80.pages.dev/41
  • u7wy5hts80.pages.dev/118
  • u7wy5hts80.pages.dev/209
  • u7wy5hts80.pages.dev/156
  • u7wy5hts80.pages.dev/392
  • u7wy5hts80.pages.dev/62
  • u7wy5hts80.pages.dev/370
  • jelaskan tipe dan tingkatan komunikasi beserta fungsinya